IMF Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 100 Negara Melambat pada 2025

Ekonomi & Makro

Premium

Adi Ahdiat 30/10/2025 11:03 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Menurut proyeksi IMF, pada 2025, perlambatan pertumbuhan ekonomi terjadi di 100 negara, seiring dengan melambatnya ekonomi global.

Laju Pertumbuhan Ekonomi Negara-Negara Global Menurut IMF (2025)*

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Langsung baca artikel “IMF Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 100 Negara Melambat pada 2025”.

Rp7.500

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Laju Pertumbuhan Ekonomi Negara-Negara Global Menurut IMF (2025)*

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Dalam World Economic Outlook (WEO) edisi Oktober 2025, International Monetary Fund (IMF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global tahun ini melambat dibanding tahun lalu.

Pada 2024, ekonomi global mampu tumbuh 3,3% (year-on-year/yoy). Sedangkan pada 2025, ekonomi global diperkirakan tumbuh 3,2% (yoy).

IMF menilai perlambatan ekonomi global dipengaruhi berbagai kebijakan baru pemerintah Amerika Serikat (AS), salah satunya kebijakan tarif tinggi untuk barang-barang impor yang masuk ke AS.

"Tahun 2025 merupakan tahun yang penuh dinamika dan gejolak, sebagian besarnya didorong oleh penataan ulang prioritas kebijakan di AS dan adaptasi kebijakan di negara-negara lain," kata IMF dalam WEO Oktober 2025.

(Baca: Biaya Hidup Jadi Kekhawatiran Utama Gen Z dan Milenial Global)

Seiring dengan fenomena tersebut, IMF memproyeksikan ada banyak negara yang ekonominya melambat.

Dari 191 negara yang datanya tersedia, ada 100 negara yang pertumbuhan ekonominya pada 2025 diperkirakan lebih rendah dibanding 2024.

Kemudian 85 negara laju pertumbuhannya diperkirakan menguat, dan 6 negara stabil atau sama seperti tahun lalu.

Secara umum, IMF menilai salah satu tantangan utama perekonomian global saat ini adalah maraknya proteksionisme, yakni kebijakan pembatasan perdagangan internasional—khususnya impor—demi melindungi industri dalam negeri.

"Perekonomian, institusi, dan pasar global telah menyesuaikan diri dengan lanskap yang ditandai meningkatnya proteksionisme dan fragmentasi, dengan prospek pertumbuhan jangka menengah yang suram, sehingga diperlukan penyesuaian ulang kebijakan ekonomi makro," kata IMF.

(Baca: Masyarakat Global Paling Khawatir dengan Kenaikan Inflasi)

Editor : Adi Ahdiat