Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) menghimpun rasio belanja militer terhadap produk domestik bruto (PDB) dari dua negara yang kini masih berperang, yakni Israel dan Iran.
Dalam dua dekade, rasio belanja militer terhadap PDB dari Israel jauh lebih tinggi daripada Iran.
Israel cenderung di atas 5% dari PDB, hanya pada 2021 dan 2022 yang terhitung rendah, masing-masing 4,9% dan 4,4%. Data terakhir pada 2024 angkanya membubung hingga 8,8%, tertinggi selama 20 tahun terakhir.
Sementara proporsi Iran berada di rentang 2%-3% terhadap PDB. Angka tertingginya jatuh pada 2006 yang sebesar 3,3%—terhitung jauh di bawah Israel.
Uniknya, bila diukur berdasarkan belanja militer melalui anggaran pemerintah, proporsi dari kedua negara tidak begitu jauh. Selama 2000-2022, belanja pemerintah keduanya berada di rentang 11%-19%.
Namun pada data terakhir 2023, belanja militer Israel meningkat signifikan menjadi 20% dari total belanja pemerintahnya, sementara Iran hanya 12,5%. Peningkatan belanja Israel disinyalir karena penyerangan masif ke Palestina saat tragedi 7 Oktober 2023.
(Baca juga: Adu Kekuatan Militer Israel vs Iran)
Dukungan terhadap kedua negara
Melansir Katadata, Iran dan Israel masing-masing mendapat dukungan dari sejumlah negara. Bantuan kepada Israel cenderung diserukan oleh sejumlah negara barat secara formal.
Sedangkan bentuk dukungan untuk Iran lebih banyak datang dari kelompok milisi di Timur Tengah. Sejumlah negara yang mendukung Iran juga cenderung menyampaikan keterangan dalam bentuk pernyataan simpati dan keprihatinan. Berikut negara-negara atau kelompok pendukung Israel dan Iran:
Deret pendukung Iran di antaranya sebagai berikut:
- Houthi (Yaman)
- Hizbullah (Libanon)
- Rusia
- Korea Utara
Sementara Israel mendapatkan dukungan dari kelompok G7. Kelompok ini telah menyelesaikan pertemuan mereka di Kananaskis, Alberta, Kanada pada Selasa, 17 Juni 2025. Mereka menyatakan dukungannya kepada Israel dan menyebut Iran sebagai sumber ketidakstabilan di Timur Tengah.
"Kami menegaskan bahwa Israel memiliki hak untuk membela diri. Kami menegaskan kembali dukungan kami untuk keamanan Israel," kata para pemimpin G7 dalam pernyataan tersebut seperti dikutip dari Reuters, Selasa (17/6). “Iran adalah sumber utama ketidakstabilan dan teror regional,” bunyi selanjutnya pernyataan G7.
Berikut pemimpin negara G7 yang mendukung Israel:
- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump
- Perdana Menteri Inggris Keir Starmer
- Presiden Prancis Emmanuel Macron
- Perdana Menteri Jepang Shigeri Ishiba
- Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni
- Perdana Menteri Kanada Mark Carney
- Kanselir Jerman Friedrich Merz
- Presiden Komisi Eropa Ursula von del Leyen
- Presiden Dewan Eropa Antonio Costa.
(Baca Katadata: Deret Negara Pendukung Iran dan Israel dalam Perang di Timur Tengah)