Sektor Industri Tujuan Investasi Australia di Indonesia 2024

Ekonomi & Makro

Premium

Adi Ahdiat 13/06/2025 12:00 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Pada 2024 investasi Australia di Indonesia paling banyak masuk ke sektor pertambangan. Nilainya mencapai Rp4,84 triliun, sekitar 44% dari total investasi.

Sektor Industri Tujuan Investasi Australia di Indonesia (2024)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Langsung baca artikel “Sektor Industri Tujuan Investasi Australia di Indonesia 2024”.

Rp10.000

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Sektor Industri Tujuan Investasi Australia di Indonesia (2024)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Menurut data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi asal Australia ke Indonesia pada 2024 mencapai Rp11,09 triliun.

BKPM memperoleh data ini dari Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) yang disampaikan pelaku usaha skala menengah dan besar melalui sistem Online Single Submission (OSS).

(Baca: Investasi Australia ke Indonesia Meningkat pada 2024, Cetak Rekor Baru)

Pada 2024 investasi Australia di Indonesia paling banyak masuk ke sektor pertambangan. Nilainya mencapai Rp4,85 triliun, sekitar 44% dari total investasi.

Berikut daftar lengkap sektor industri yang menjadi tujuan investasi Australia di Indonesia pada 2024, diurutkan dari yang terbesar:

Pertambangan: Rp4,85 triliun
Perikanan: Rp1,66 triliun
Jasa Lainnya: Rp1,02 triliun
Hotel dan Restoran: Rp969,97 miliar
Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran: Rp833,86 miliar
Perdagangan dan Reparasi: Rp633,95 miliar
Industri Makanan: Rp293,28 miliar
Industri Karet dan Plastik: Rp187,40 miliar
Industri Barang dari Kulit dan Alas Kaki: Rp149,24 miliar
Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya: Rp135,17 miliar
Industri Kertas dan Percetakan: Rp94,24 miliar
Industri Mineral Non-Logam: Rp86,66 miliar
Industri Kimia dan Farmasi: Rp37,09 miliar
Tanaman Pangan, Perkebunan, dan Peternakan: Rp35,81 miliar
Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi: Rp 30,58 miliar
Listrik, Gas dan Air: Rp30,24 miliar
Industri Mesin, Elektronik, Instrumen Kedokteran, Peralatan Listrik, Presisi, Optik dan Jam: Rp14,15 miliar
Industri Tekstil: Rp8,72 miliar
Industri Kendaraan Bermotor dan Alat Transportasi Lain: Rp8,17 miliar
Industri Lainnya: Rp3,74 miliar
Kehutanan: Rp2,21 miliar
Konstruksi: Rp1,12 miliar
Industri Kayu: Rp111,60 juta