Surplus Dagang China Terbesar Global, Kini Terancam Tarif Trump

Ekonomi & Makro

Lite

Adi Ahdiat 09/04/2025 20:02 WIB

URL telah disalin

10 Negara dengan Surplus Perdagangan Barang dan Jasa Terbesar Global (2023)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Surplus Dagang China Terbesar Global, Kini Terancam Tarif Trump

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Corporate

~~Rp100.000~~

Rp3.000.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

10 Negara dengan Surplus Perdagangan Barang dan Jasa Terbesar Global (2023)

Nama Data	Nilai
China	386,06 Miliar
Singapura	187,33 Miliar
Irlandia	181,48 Miliar
Jerman	179,88 Miliar
Belanda	128,91 Miliar
Swiss	97,82 Miliar
Rusia	86,34 Miliar
Arab Saudi	79,41 Miliar
Norwegia	69,25 Miliar
Australia	68 Miliar

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

China memiliki posisi yang sangat kuat di kancah perdagangan internasional.

Menurut data Bank Dunia, pada 2023 China memiliki surplus perdagangan barang dan jasa senilai US$386 miliar, paling besar di antara sekitar 150 negara yang tercatat.

Adapun surplus dagang tersebut berasal dari selisih nilai ekspor yang lebih besar dibanding nilai impornya.

(Baca: Terancam Tarif Trump, Ini Produk yang Diimpor AS dari Indonesia)

Namun, posisi kuat China kini terancam oleh kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Mulai Rabu (9/4/2025), Trump memberlakukan tarif bea masuk 104% untuk produk impor asal China. Tarif tinggi ini akan membuat produk China sangat sulit bersaing di pasar AS.

Merespons kebijakan tersebut, menurut pemberitaan Reuters, China akan melancarkan "serangan balasan" dengan menerapkan tarif 84% untuk produk impor asal AS mulai Kamis (10/4/2025).

"AS dan China terjebak dalam permainan yang mahal dan belum pernah terjadi sebelumnya, dan tampaknya kedua belah pihak tidak mau mundur," kata Ting Lu, ekonom dari perusahaan jasa keuangan global Nomura, disiarkan Reuters, Rabu (9/4/2025).

(Baca: Indonesia Lebih Banyak Ekspor ke AS Ketimbang Impor)

Editor : Adi Ahdiat

Data Terkait

AS Termasuk Pasar Utama Ekspor Minyak Kelapa Sawit Indonesia

AS Selalu Defisit Dagang dengan China 20 Tahun Terakhir

Defisit Perdagangan Amerika Serikat Membengkak pada 2024

AS Cetak Defisit Dagang Smartphone Terbesar Global 2023

China Kuasai Surplus Dagang Smartphone Global 2023

AS, Negara Importir Smartphone Terbesar Global 2023

Data Stories Terkini

Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Erupsi Pagi Ini (Rabu, 16 April 2025) Demografi 16/04/2025, 5:09 WIB

Waspada! Dini Hari Ini Gunung Ibu Kembali Erupsi (Rabu, 16 April 2025) Demografi 16/04/2025, 2:10 WIB

Gunung Semeru Kembali Erupsi Hari Ini, Tinggi Abu Capai 1.200 Meter Demografi 16/04/2025, 0:11 WIB

Waspada! Malam Ini Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Erupsi (Selasa, 15 April 2025) Demografi 15/04/2025, 22:41 WIB

Prakiraan Cuaca di Bangka 12-23 Apr/25 Demografi 15/04/2025, 22:25 WIB

Prakiraan Cuaca di Gowa 12-23 Apr/25 Demografi 15/04/2025, 21:23 WIB

Data Populer

Lihat Semua

Surplus Dagang China Terbesar Global, Kini Terancam Tarif Trump

Surplus Dagang China Terbesar Global, Kini Terancam Tarif Trump

Tags

Data Terkait

AS Termasuk Pasar Utama Ekspor Minyak Kelapa Sawit Indonesia

AS Selalu Defisit Dagang dengan China 20 Tahun Terakhir

Defisit Perdagangan Amerika Serikat Membengkak pada 2024

AS Cetak Defisit Dagang Smartphone Terbesar Global 2023

China Kuasai Surplus Dagang Smartphone Global 2023

AS, Negara Importir Smartphone Terbesar Global 2023

Data Stories Terkini

Data Populer

Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp. 16.808,6 per Dolar AS (Selasa, 15 April 2025)

Harga Timah Naik Menjadi US$31.655 per Ton per Senin, 14 April 2025

Harga Komoditas Nikel untuk Kontrak 3 Bulan ke Depan Naik Menuju Level US$15.385 /Ton (Senin, 14 April 2025)

Harga Gandum Kontrak Tiga Bulan - US Wheat Futures Pagi Hari Diperdagangkan 546.63 Bushel (Selasa, 15 April 2025)

Harga Perak Turun Menuju Level US$32,232 /Troy Ons (Selasa, 15 April 2025)

Surplus Dagang China Terbesar Global, Kini Terancam Tarif Trump

Surplus Dagang China Terbesar Global, Kini Terancam Tarif Trump

Tags

Data Terkait

AS Termasuk Pasar Utama Ekspor Minyak Kelapa Sawit Indonesia

AS Selalu Defisit Dagang dengan China 20 Tahun Terakhir

Defisit Perdagangan Amerika Serikat Membengkak pada 2024

AS Cetak Defisit Dagang Smartphone Terbesar Global 2023

China Kuasai Surplus Dagang Smartphone Global 2023

AS, Negara Importir Smartphone Terbesar Global 2023

Data Stories Terkini

Topik Trending

erupsi

Data Populer

Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp. 16.808,6 per Dolar AS (Selasa, 15 April 2025)

Harga Timah Naik Menjadi US$31.655 per Ton per Senin, 14 April 2025

Harga Komoditas Nikel untuk Kontrak 3 Bulan ke Depan Naik Menuju Level US$15.385 /Ton (Senin, 14 April 2025)

Harga Gandum Kontrak Tiga Bulan - US Wheat Futures Pagi Hari Diperdagangkan 546.63 Bushel (Selasa, 15 April 2025)

Harga Perak Turun Menuju Level US$32,232 /Troy Ons (Selasa, 15 April 2025)