Celios: Potensi Kerugian Konsumen akibat BBM Oplosan Rp17,4 Triliun per Tahun

Menurut Center of Economic and Law Studies (Celios), potensi kerugian masyarakat akibat dugaan pengoplosan bahan bakar minyak (BBM) Pertamax pada tahun 2023 mencapai Rp47,6 miliar per hari, atau sekitar Rp17,4 triliun per tahun.

Perkiraan ini dibuat berdasarkan laporan 619 konsumen yang mengadukan kerugiannya kepada Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta dan Celios selama periode 26 Februari-5 Maret 2025.

Dari jumlah tersebut, mayoritas atau 86,4% konsumen merasa dirugikan secara ekonomi karena harus membayar BBM lebih mahal untuk kualitas yang lebih rendah.

Sebanyak 51,9% konsumen melaporkan kerugian dari dugaan praktik pengoplosan BBM di bawah Rp10 juta dalam setahun.

Kemudian 33,6% konsumen melaporkan kerugian antara Rp10 juta-Rp50 juta per tahun.

Ada pula yang menilai kerugiannya di atas Rp100 juta per tahun (8,5%), dan sekitar Rp50 juta-Rp100 juta per tahun (6%).

"Kerugian yang beragam ini menunjukkan bahwa Pertamax 92 digunakan oleh berbagai kalangan," tulis Celios dalam laporannya.

Survei Celios mengungkapkan, pengeluaran yang hilang akibat adanya Pertamax 92 opolosan ini seharusnya dapat digunakan untuk keperluan lainnya.

Sebanyak 37% responden menyebut uang tersebut dapat digunakan untuk kebutuhan pokok. Kemudian dapat dialokasikan untuk tabungan (23,3%), biaya pendidikan (20,5%), biaya kesehatan (17,2%), dan lainnya.

(Baca: Banyak Warga Tetap Beli BBM Pertamax di Tengah Isu Korupsi Pertamina)