RAPBN 2025, Anggaran Infrastruktur Turun 5%

Ekonomi & Makro

Premium

Adi Ahdiat 20/08/2024 12:24 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Dalam RAPBN 2025 pemerintah Indonesia mengalokasikan anggaran infrastruktur Rp400,35 triliun, turun sekitar 5% dibanding APBN 2024.

Anggaran Infrastruktur dalam APBN (2015-2025)*

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Langsung baca artikel “RAPBN 2025, Anggaran Infrastruktur Turun 5%”.

Rp10.000

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Anggaran Infrastruktur dalam APBN (2015-2025)*

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025, pemerintah Indonesia mengalokasikan anggaran infrastruktur Rp400,35 triliun.

Nilainya berkurang Rp23 triliun atau turun sekitar 5% dibanding alokasi anggaran serupa dalam APBN 2024.

Anggaran infrastruktur RAPBN 2025 ditujukan untuk membangun infrastruktur dasar, konektivitas, energi, pangan, dan teknologi informasi-komunikasi (TIK).

Berikut rincian target pembangunan infrastruktur dalam RAPBN 2025:

1. Infrastruktur Dasar

Pembangunan rumah susun 3.884 unit;
Pembangunan rumah khusus 596 unit;
Pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM) berkapasitas 773 liter/detik;
Sanitasi dan persampahan untuk 9.400 kepala keluarga (KK);
Sarana pendidikan, olahraga, dan pasar 85 unit.

2. Infrastruktur Konektivitas

Pembangunan jalan nasional sepanjang 159,1 km;
Pembangunan jalan tol sepanjang 207,8 km;
Pembangunan jembatan sepanjang 4.993,4 m;
Pembangunan flyover/underpass sepanjang 1.552,0 m;
Pembangunan 1 pelabuhan penyeberangan baru.

3. Infrastruktur Energi dan Ketenagalistrikan

Pembangunan bendungan on going 12 unit;
Bantuan konverter kit untuk nelayan 15.000 unit dan petani 10.000 unit;
Bantuan pasang baru listrik kepada 130.000 rumah tangga;
Pembangunan penerangan jalan umum tenaga surya (PJU-TS) 10.000 unit;
Pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terpusat/terpadu 5 unit;
Pembangunan pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) 3 unit;

4. Infrastruktur Pangan

Pembangunan jaringan irigasi 2.000 hektare;
Rehabilitasi jaringan irigasi 15.000 hektare;
Rehabilitasi jaringan irigasi tersier 1.663 unit dan embung pertanian 240 unit;

5. Infrastruktur TIK

Prasarana digital broadcasting system (DBS) untuk 6 lokasi;
Penyediaan akses internet di lokasi layanan publik secara akumulatif sebanyak 36.830 lokasi;
Satelit multifungsi SATRIA-1 sebesar 150 Gbps;
Peningkatan utilisasi Palapa Ring sebesar 53,0%;
Operasional dan pemeliharaan base transceiver station (BTS) Last Mile 4G secara akumulatif di 7.300 desa/kelurahan.

(Baca: Indonesia Masih Kelebihan Pasokan Semen sampai 2023)

Editor : Adi Ahdiat