Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kota Tomohon, pada 2024 mencapai Rp5,88 juta. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 4,74% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp5,45 juta .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2021 pasca covid tercatat mencapai 1,95%.
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 103,21 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp56.563 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 213.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor konstruksi menjadi unggulan.
Untuk urutan pertama adalah sektor konstruksi. Pada 2024 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp1,13 jutajuta. PDRB ini tumbuh 1,01%.
Selanjutnya sektor kedua untuk PDRB terbesar di Kota Tomohon ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan tumbuh 5,7% menjadi Rp843,16 ribujuta kemudian diurutan berikutnya diikuti oleh PDRB sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor yang kali ini tumbuh 6,14% menjadi Rp691,7 ribujuta.
Selain itu, sektor lainnya yang memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah jasa kesehatan dan kegiatan sosial dengan PDRB Rp507,03 ribujuta.
Distribusi PDRB di Kota Tomohon pada 2024
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kota Tomohon ini adalah sektor konstruksi dengan kontribusi mencapai 20,82%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial, dan sektor pertambangan dan penggalian.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum,Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas dan Sektor Jasa Perusahaan.