Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kota Banda Aceh, pada 2023 mencapai Rp23,78 triliun. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 5,06% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp21,56 triliun .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat turun 3,39%.
(Baca: Harga Transportasi di Kota Bandar Lampung Bulan November Naik 0,07%)
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 257,31 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp90.760 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 85.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor menjadi unggulan.
Sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor di Kota Banda Aceh pada 2023 mencatatkan nilai sebesar Rp5,24 triliun. PDRB ini berada di urutan pertama dibandingkan 17 sektor lain. Sektor ini tumbuh 8,16% dibandingkan dengan angka tahun sebelumnya yang tercatat Rp4,56 triliun.
Di urutan kedua adalah sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib tumbuh 2,55% menjadi Rp5,12 triliun, kemudian sektor transportasi dan pergudangan tumbuh 4,26% menjadi Rp2,34 triliun.
(Baca: Inflasi Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya di Kabupaten Gunung Kidul Bulan November 0,24%)
Selain itu, sektor lainnya yang memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah jasa pendidikan dengan PDRB Rp1,7 triliun.
Distribusi PDRB di Kota Banda Aceh pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kota Banda Aceh ini adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor dengan kontribusi mencapai 20,73%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, sektor transportasi dan pergudangan, sektor informasi dan komunikasi, dan sektor real estate.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Industri Pengolahan,Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang dan Sektor Pertambangan dan Penggalian.