Hampir tiga tahun Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) sejak dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober 2014, ekonomi Indonesia cukup stabil di kisaran 5 persen. Pada 2014, pertumbuhan ekonomi domestik sempat di bawah lima persen karena kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di awal pemerintahan Jokowi. Namun, pada tahun berikutnya kembali berada di atas 5 persen. Sementara hingga akhir tahun ini ditargetkan dalam APBNP akan tumbuh 5,2 persen, tapi hingga semester pertama hanya mencapai 5,01 persen.
Adapun laju inflasi dalam tiga tahun pemerintahan Jokowi-JK cenderung stabil dikisaran 3-4 persen. Pada 2014, laju inflasi sebesar 8,36 persen, namun pada 2015 turun menjadi 3,35 persen, pada 2016 sebesar 3,02 persen, serta pada 2017 (hingga September) sebesar 3,72 persen. Kebijakan pengendalian harga yang dilakukan pemerintah mampu mengendalikan laju inflasi.
Sedangkan suku bunga pada masa pemerintahan Jokowi-JK mengalami tren penurunan. Suku bunga acuan BI (BI Rate) pada 2015 masih berada di level 7,75 persen, tapi pada September 2017 suku bunga (BI 7 day Rate) turun ke 4,25 persen.