Maskapai pelat merah PT Garuda Indonesia Tbk mencatatkan rugi bersih US$4,16 miliar atau sekitar Rp62 triliun sepanjang 2021.
Angka tersebut membengkak sekitar 70,4% dibanding kerugian tahun 2020, sekaligus menjadi rugi bersih terbesar dalam 5 tahun terakhir seperti terlihat pada grafik.
Berdasarkan Daftar Piutang Tetap (DPT) yang diterbitkan Tim Pengurus Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), per 14 Juni 2022 Garuda Indonesia juga memiliki total utang mencapai Rp142,42 triliun kepada 501 kreditur.
Namun, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra tetap optimistis bahwa kinerja keuangan perusahaan akan mencatatkan hasil positif di semester II 2022.
Optimisme ini seiring dengan telah diperolehnya kesepakatan homologasi melalui proses PKPU pada akhir Juni 2022, serta datangnya persetujuan dari Komisi VI DPR RI untuk menambah penyertaan modal negara (PMN) ke Garuda Indonesia sebesar Rp7,5 triliun.
"Optimisme tersebut yang terus kami selaraskan dengan demand dan tren pergerakan penumpang yang semakin meningkat," kata Irfan Setiaputra dalam keterangan persnya, Rabu (13/7/2022).
(Baca Juga: Total Utang Garuda Kian Menggunung)