Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kinerja ekspor industri tekstil cenderung melemah awal tahun ini.
Pada kuartal I 2024 nilai total ekspor industri tekstil nasional mencapai US$913,84 juta, turun 2,14% dibanding kuartal I tahun lalu (year-on-year/yoy).
(Baca: Banyak PHK di Pabrik Tekstil, Nilai Ekspornya Turun Kuartal I 2024)
Namun, penurunan kinerja ekspor ini tidak terjadi secara merata di semua subsektornya.
Subsektor industri tekstil yang melemah pada kuartal I 2024 hanya industri benang pintal, kain tenunan, dan barang tekstil lainnya.
Sementara subsektor industri serat stapel buatan, serat/benang/strip filamen buatan, kain rajutan, serat tekstil, kain sulaman/bordir, dan sutra justru menguat, seperti terlihat pada grafik di atas.
Berikut rincian pertumbuhan subsektor industri tekstil pada kuartal I 2024, dipisahkan antara yang melemah dan menguat:
Nilai ekspor melemah:
- Benang pintal: turun 12,89% (yoy)
- Kain tenunan: turun 9,11% (yoy)
- Barang tekstil lainnya: turun 7,3% (yoy)
Nilai ekspor menguat:
- Serat stapel buatan: naik 15,05% (yoy)
- Serat/benang/strip filamen buatan: naik 15,26% (yoy)
- Kain rajutan: naik 29,22% (yoy)
- Serat tekstil: naik 5,99% (yoy)
- Kain sulaman/bordir: naik 16,8% (yoy)
- Sutra: naik 186,53% (yoy)
(Baca: Ekspor Industri Pakaian Menguat Kuartal I 2024)