Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia meningkat 8,5 poin menjadi sebesar 52,2 poin pada September 2021. Capaian tersebut menunjukkan bahwa sektor manufaktur Indonesia tengah berekspansi setelah dua bulan kontraksi berturut-turut.
Capaian PMI manufaktur Indonesia itu pun menempati posisi kedua tertinggi di Asia Tenggara. Posisi pertama ditempati oleh Singapura dengan skor PMI manufaktur sebesar 53,4 poin pada September 2021, naik 9,1 poin dari bulan sebelumnya yang mencapai 44,3 poin.
Filipina berada di bawah Indonesia dengan skor PMI manufaktur sebesar 50,9 poin pada bulan lalu. Nilai tersebut juga naik 4,5 poin dari Agustus 2021 yang sebesar 46,4 poin.
Kemudian, skor PMI manufaktur Thailand tercatat sebesar 48,9 poin pada September 2021. Negeri Gajah Putih masih berada di level kontraksi lantaran permintaan klien yang masih lemah.
Sama halnya dengan Malaysia dan Myanmar yang memiliki skor PMI manufaktur masing-masing sebesar 48,1 poin dan 41,1 poin. Sementara, skor PMI manufaktur Vietnam stagnan di angka 40,1 poin karena masih terdampak gelombang pandemi virus corona Covid-19.
(Baca: Kembali Ekspansif, PMI Manufaktur Indonesia Capai 52,2 pada September 2021)