Sektor Utama Penggerak Perekonomian di Kota Depok pada 2023

Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kota Depok, pada 2023 tercatat Rp87,57 triliun. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 5,05% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp81,17 triliun .

Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat turun 1,92%.

(Baca: Data 2023: Pengangguran di Kota Cirebon Mencapai 7,66%)

Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 1,93 juta jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp40.820 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 296.

Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor industri pengolahan menjadi unggulan.

Sektor industri pengolahan di Kota Depok pada 2023 mencatatkan nilai sebesar Rp25,28 triliun. PDRB ini berada di urutan pertama dibandingkan 17 sektor lain. Sektor ini tumbuh 4,27% dibandingkan dengan angka tahun sebelumnya yang tercatat Rp23,46 triliun.

Di urutan kedua adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh 4,82% menjadi Rp18,48 triliun, PDRB sektor konstruksi yang kali ini tumbuh 4,91% menjadi Rp18,32 triliun.

(Baca: 11,88% Penduduk di Kabupaten Kuningan Masuk Kategori Miskin)

Terakhir, PDRB di Kota Depok, untuk urutan lima besar adalah jasa keuangan dan asuransi dengan nilai Rp3,78 triliun. Menurut BPS, sektor ini selama setahun terakhir berhasil tumbuh 5,88% dari capaian sebelumnya yang tercatat Rp3,5 triliun.

Distribusi PDRB di Kota Depok pada 2023

Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kota Depok ini adalah sektor industri pengolahan dengan kontribusi mencapai 28,59%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor konstruksi, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor jasa lainnya, dan sektor informasi dan komunikasi.

Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas,Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang dan Sektor Pertambangan dan Penggalian.