Bagaimana Ketahanan UMKM Menghadapi Krisis Akibat Covid-19?

Ekonomi & Makro

Lite

Yosepha Pusparisa 27/06/2020 12:30 WIB

URL telah disalin

Memuat...

UMKM terpukul akibat pandemi Covid-19. Ketahanan mereka berbeda-beda menghadapi krisis. Beruntung, lebih dari setengah UMKM di Jabodetabek optimis bahwa usahanya mampu bertahan lebih dari Maret 2021.

Ketahanan Bisnis Sejak Awal Pandemi (Maret 2020)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Bagaimana Ketahanan UMKM Menghadapi Krisis Akibat Covid-19?

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Ketahanan Bisnis Sejak Awal Pandemi (Maret 2020)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) ikut terpukul akibat pandemi Covid-19. Kendati demikian, lebih dari setengah pelaku UMKM di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) optimis bahwa bisnis yang dilakoninya mampu bertahan lebih dari Maret 2021.

Hal ini tampak dari survei yang dilakukan Katadata Insight Center (KIC). Sebanyak 62,6% yakin bisnisnya dapat berjalan lebih dari satu tahun sejak pandemi Maret 2020. Ironisnya, tetap terdapat sekitar 20% UMKM berpotensi gulung tikar sebelum September mendatang.

KIC melakukan survei UMKM untuk kawasan Jabodetabek. Survei yang menjangkau 206 responden itu berlangsung pada 8-15 Juni 2020.

(Baca: Digitalisasi UMKM di Tengah Pandemi Covid-19)

Editor : Safrezi Fitra