Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, realisasi belanja negara dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mencapai Rp518,7 triliun pada Maret 2023. Realisasi ini naik 5,7% dibanding periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy).
Adapun realisasi belanja pada Maret 2023 baru mencapai 16,9% dari target belanja APBN tahun ini, yang totalnya Rp3.061,2 triliun.
Berdasarkan komponennya, pada Maret 2023 realisasi belanja pemerintah pusat mencapai Rp347,3 triliun. Komponen ini terdiri dari pos belanja kementerian dan lembaga (K/L) serta belanja non-K/L.
Pada Maret 2023 pengeluaran negara terbesar adalah belanja non-K/L dengan nilai Rp180,3 triliun, naik 9,8% (yoy). Belanja pos ini utamanya untuk pembayaran manfaat pensiun, pembayaran bunga utang, dan penyaluran subsidi.
Sementara, realisasi belanja K/L per Maret 2023 mencapai Rp166,9 triliun, naik 11,3% (yoy). Pos ini digunakan untuk percepatan penyaluran Bantuan Operasional Sekolah (BOS), penyaluran Program Keluarga Harapan (PKH) dan Kartu Sembako, penyaluran bantuan iuran bagi peserta PBI JKN, bantuan bencana, pembangunan bendungan dan irigasi, serta pengadaan peralatan/mesin, pemeliharaan jalan, dan operasional K/L.
Kemudian realisasi belanja transfer ke daerah (TKD) sebesar Rp171,4 triliun, turun 2,9% (yoy).
Di sisi lain, pada Maret 2023 pendapatan negara tumbuh 29% (yoy) menjadi Rp647,2 triliun. Pendapatan yang lebih besar ketimbang belanja ini menjadikan APBN surplus Rp128,5 triliun. Surplusnya setara dengan 0,61% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
(Baca: Realisasi APBD Provinsi Lampung, Sebagian Besar untuk Belanja Pegawai)