Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kota Tanjung Balai, pada 2024 mencapai Rp12,21 juta. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 4,91% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp11,21 juta .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2021 pasca covid tercatat mencapai 2,35%.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Lingga Periode 2005 - 2024)
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 186,15 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp65.758 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 165.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor menjadi unggulan.
Sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor di Kota Tanjung Balai merupakan sektor andalan dan menyumbang kontribusi terbesar PDRB pada 2024 lalu dengan nilai mencapai Rp2,99 jutajuta. Nominal ini tumbuh 5,84% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat Rp2,7 jutajuta.
Selanjutnya di posisi kedua adalah sektor industri pengolahan tumbuh 8,34% menjadi Rp2,56 jutajuta, kemudian sektor konstruksi dengan PDRB Rp1,88 jutajuta (5,61%).
(Baca: Statistik Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Labuhan Batu Utara 2015-2024)
Sektor terakhir memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah transportasi dan pergudangan dengan PDRB Rp749,04 ribujuta. Sektor ini tercatat tumbuh 5,15% dibandingkan capaian tahun sebelumnya dengan angka Rp685,36 ribujuta.
Distribusi PDRB di Kota Tanjung Balai pada 2024
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kota Tanjung Balai ini adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor dengan kontribusi mencapai 23,55%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor industri pengolahan, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, sektor konstruksi, dan sektor transportasi dan pergudangan.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Informasi dan Komunikasi,Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas,Sektor Jasa Perusahaan dan Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang.