Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi tahunan Indonesia pada April 2022 mencapai 3,47% (year-on-year/yoy).
Angka itu merupakan yang tertinggi sejak awal pandemi Covid-19, seperti terlihat pada grafik.
Pada Maret 2020, tingkat inflasi tahunan Indonesia masih sebesar 2,96% (yoy). Kemudian trennya menurun tajam selama periode April-Agustus 2020 seiring dengan penambahan kasus Covid-19 di Indonesia.
Di tengah penularan Covid-19 gelombang pertama sampai ketiga, tren inflasi tahunan Indonesia bergerak fluktuatif, namun tidak terlalu volatil di kisaran 1,3% sampai 2% selama periode Agustus 2020-Februari 2022.
Tingkat inflasi tahunan kemudian mulai menanjak tajam pada Maret 2022, seiring dengan meletusnya perang Rusia-Ukraina yang diikuti kenaikan harga komoditas di pasar global.
Menurut BPS, inflasi Indonesia pada April 2022 terjadi karena kenaikan harga makanan, minuman, tembakau, perumahan, air, listrik, bahan bakar dan perlengkapan rumah tangga, sampai harga layanan kesehatan, transportasi, rekreasi, serta sejumlah jasa lainnya.
Sementara itu indeks harga di kelompok informasi dan komunikasi, jasa keuangan, dan pendidikan tidak berubah.
Kelompok yang indeks harganya turun pada April 2022 hanya pakaian dan alas kaki, itupun dengan tingkat penurunan sangat rendah, yakni 0,01%.
"Pada April 2022, dari 11 kelompok pengeluaran, 7 kelompok memberikan andil/sumbangan inflasi dan 4 kelompok tidak memberikan andil/sumbangan terhadap inflasi nasional," jelas BPS dalam laporannya yang dirilis Senin (9/5/2022).
(Baca Juga: Litbang Kompas: Banyak Warga Kesulitan Membeli Kebutuhan Pokok)