Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Aceh Timur, pada 2023 tercatat Rp13,8 triliun. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 2,09% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp13,1 triliun .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat mencapai 1,54%.
(Baca: Statistik Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Aceh Tenggara 2015-2024)
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 445,67 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp31.500 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 389.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Untuk urutan pertama adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Pada 2023 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp6,12 jutajuta. Nominal ini tumbuh 3,39%.
Kemudian sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh 6,56% menjadi Rp1,29 jutajuta, kemudian sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib dengan PDRB Rp1,15 jutajuta (-0,41%).
(Baca: Prakiraan Cuaca di Aceh Timur 30 Apr-11 Mei/25)
Terakhir, PDRB di Kabupaten Aceh Timur, untuk urutan lima besar adalah pertambangan dan penggalian dengan nilai Rp788,42 ribujuta. Menurut BPS, sektor ini selama setahun terakhir berhasil tumbuh -7,65% dari capaian sebelumnya yang tercatat Rp978,71 ribujuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Aceh Timur pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Aceh Timur ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 42,24%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, sektor konstruksi, dan sektor pertambangan dan penggalian.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Jasa Lainnya,Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum,Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas dan Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang.