Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kota Padang Panjang, pada 2024 tercatat Rp4,76 juta. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 4,52% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp4,47 juta .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2021 pasca covid tercatat mencapai 3,46%.
(Baca: Jumlah Penduduk Bekerja di Kabupaten Aceh Singkil 50.982 dan Angka Pengangguran 6,44%)
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 63.386 jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp80.012 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 119.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor menjadi unggulan.
Untuk urutan pertama adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor. Pada 2024 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp869,77 ribujuta. Nominal ini tumbuh 3,98%.
Di urutan kedua adalah sektor transportasi dan pergudangan tumbuh 3,57% menjadi Rp559,87 ribujuta kemudian urutan ketiga diikuti oleh PDRB sektor informasi dan komunikasi yang kali ini tumbuh 5,63% menjadi Rp469,84 ribujuta.
(Baca: Keadaan Angkatan Kerja di Kabupaten Kepulauan Aru pada 2024)
Sektor terakhir memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib dengan PDRB Rp452,81 ribujuta. Sektor ini tercatat tumbuh 8,2% dibandingkan capaian tahun sebelumnya dengan angka Rp415,71 ribujuta.
Distribusi PDRB di Kota Padang Panjang pada 2024
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kota Padang Panjang ini adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor dengan kontribusi mencapai 18,3%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor informasi dan komunikasi, sektor transportasi dan pergudangan, sektor konstruksi, dan sektor industri pengolahan.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial,Sektor Pertambangan dan Penggalian,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang,Sektor Jasa Perusahaan dan Sektor Pengadaan Listrik dan Gas.