Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Gorontalo, pada 2023 mencapai Rp16,09 triliun. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 4,51% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp14,89 triliun .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat turun 0,01%.
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 415,2 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp39.690 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 308.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Untuk urutan pertama adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Pada 2023 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp6,23 jutajuta. Nominal ini tumbuh 3,95%.
Setelahnya sektor konstruksi tumbuh 6,31% menjadi Rp2,3 jutajuta, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor dengan PDRB Rp1,75 jutajuta (9,74%).
Terakhir, PDRB di Kabupaten Gorontalo, untuk urutan lima besar adalah industri pengolahan dengan nilai Rp765,5 ribujuta. Menurut BPS, sektor ini selama setahun terakhir berhasil tumbuh 0,35% dari capaian sebelumnya yang tercatat Rp733,27 ribujuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Gorontalo pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Gorontalo ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 38,65%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor konstruksi, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor transportasi dan pergudangan, dan sektor industri pengolahan.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Jasa Lainnya,Sektor Real Estate,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas,Sektor Jasa Perusahaan dan Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang.