Jumlah penduduk miskin di Jawa Timur pada Desember 2023, berkurang 47,7 ribu jiwa menjadi 4,19 juta jiwa dibandingkan dengan September 2022. Sementara jika dibandingkan dengan Maret 2022, Jumlah penduduk miskin naik dari sebelumnya yang sebesar 4,18 juta jiwa.
(Baca: Jawa Timur Paling Polusi di Indonesia Pagi Ini)
Turunnya jumlah penduduk miskin di provinsi ini, turut memberikan dampak terhadap pengurangan persentase penduduk miskin .
Persentase penduduk miskin di Jawa Timur pada Maret 2023, berkurang menjadi 10,35 persen dibandingkan dengan September 2022. Dalam delapan semester terakhir, persentase penduduk miskin mengalami tren penurunan melanjutkan tren semester sebelumnya yang juga sedang dalam masa penurunan.
Berdasarkan wilayah, jumlah penduduk miskin berkurang 4,19 juta jiwa pada Maret 2023 dibanding September 2022 dan lebih tinggi dibanding Maret 2022. Adapun Jumlah penduduk miskin di perkotaan berkurang 48,76 ribu menjadi 1,7 juta jiwa per Maret 2023. Sedangkan untuk jumlah penduduk miskin di perdesaan tercatat 2,49 juta jiwa.
(Baca: 5,44% Penduduk di Kota Payakumbuh Masuk Kategori Miskin)
Kondisi kemiskinan di Jawa Timur ini diperhitungkan berdasarkan garis kemiskinan makanan dan nonmakanan yang tercatat sebesar Rp.460,91 ribu per kapita/bulan. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), garis kemiskinan terbaru ini dengan rincian, Rp.384,43 ribu per kapita/bulan untuk kebutuhan makanan dan Rp.122,86 ribu per kapita/bulan untuk kebutuhan non-makanan.
Garis kemiskinan untuk daerah perdesaan sebesar Rp.488,44 ribu per kapita/bulan. Dengan rincian Rp.372,8 ribu per kapita/bulan untuk makanan dan Rp.128,51 ribu per kapita/bulan untuk non-makanan. Sementara, garis kemiskinan di daerah perkotaan Rp.522,69 ribu per kapita/bulan, dengan rincian, sebesar Rp.394,18 ribu per kapita/bulan untuk makanan dan Rp.128,51 ribu per kapita/bulan untuk non-makanan.