Kabupaten Sorong mengalami penurunan persentase penduduk miskin menjadi 25,71% pada tahun 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah penduduk miskin di wilayah ini mencapai 25.690 jiwa dari total 128.157 penduduk.
Dibandingkan tahun sebelumnya, persentase kemiskinan mengalami penurunan sebesar 4,35%. Pertumbuhan jumlah penduduk tercatat sebesar 2,35%. Namun, penurunan ini menempatkan Kabupaten Sorong pada peringkat ke-31 secara nasional untuk persentase kemiskinan.
(Baca: Jumlah Penduduk Menurut Umur di Kab. Sarolangun | 2024)
Data historis menunjukkan fluktuasi angka kemiskinan di Kabupaten Sorong selama periode 2004-2024. Persentase kemiskinan tertinggi tercatat pada tahun 2007 sebesar 53,75%, sedangkan persentase kemiskinan terendah terjadi pada tahun 2024 sebesar 25,71%. Pertumbuhan persentase kemiskinan terendah terjadi pada tahun 2009 dengan penurunan 31,63%, sedangkan pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2007 dengan penurunan 4,43%.
Jika dibandingkan dengan kabupaten lain di Papua Barat Daya, Kabupaten Sorong memiliki persentase kemiskinan yang tidak jauh berbeda dengan Kabupaten Maybrat (29,18%) dan Kabupaten Tambrauw (29,88%). Sementara itu, Kota Sorong memiliki persentase kemiskinan yang lebih rendah, yaitu 13,67%.
Kabupaten Maybrat
Kabupaten Maybrat menduduki peringkat ke-20 secara nasional dalam persentase kemiskinan dengan angka 29,18%. Jumlah penduduk miskin di wilayah ini mencapai 13.350 jiwa dari total 46.093 penduduk. Garis kemiskinan di Maybrat tercatat sebesar Rp 565,72 ribu per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 18,16 juta per tahun. Pertumbuhan jumlah penduduk cukup stabil di angka 2,28%. Terjadi penurunan angka kemiskinan sebesar 3,63%.
(Baca: Statistik Penduduk Beragama Hindu di Sulawesi Utara 2015-2024)
Kabupaten Raja Ampat
Dengan persentase kemiskinan 15,83%, Kabupaten Raja Ampat berada di urutan ke-88 secara nasional. Terdapat 8.130 jiwa penduduk miskin dari total 70.810 penduduk. Pendapatan per kapita di Raja Ampat tergolong tinggi, yaitu Rp 58,58 juta per tahun. Garis kemiskinan berada di angka Rp 629,47 ribu per kapita per bulan. Pertumbuhan penduduk mencapai 4,59%. Sayangnya, angka kemiskinan menurun sebesar 5,55%.
Kabupaten Sorong Selatan
Kabupaten Sorong Selatan memiliki persentase kemiskinan sebesar 17,83% dan menempati peringkat ke-65 secara nasional. Jumlah penduduk miskin tercatat 9.400 jiwa dari total 55.904 penduduk. Pendapatan per kapita mencapai Rp 41,55 juta per tahun. Garis kemiskinan ditetapkan sebesar Rp 579,31 ribu per kapita per bulan. Terjadi pertumbuhan penduduk cukup tinggi, yaitu 5,77%. Persentase kemiskinan sedikit menurun sebesar 1,55%.
Kota Sorong
Kota Sorong memiliki persentase kemiskinan terendah dibandingkan kabupaten lain di sekitarnya, yaitu 13,67% dan menduduki peringkat ke-132 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 40.680 jiwa dari total 284.649 penduduk. Pendapatan per kapita tertinggi diantara wilayah sekitarnya, yaitu Rp 57,33 juta per tahun. Garis kemiskinan tertinggi, yaitu Rp 902,53 ribu per kapita per bulan. Pertumbuhan penduduk hanya 0,45%.
Kabupaten Tambrauw
Kabupaten Tambrauw memiliki persentase kemiskinan tertinggi diantara wilayah sekitarnya, yaitu 29,88% dan menduduki peringkat ke-18 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 5.020 jiwa dari total 30.519 penduduk. Pendapatan per kapita hanya Rp 9,73 juta per tahun. Garis kemiskinan ditetapkan sebesar Rp 579,47 ribu per kapita per bulan. Pertumbuhan penduduk cukup anomali, yaitu penurunan 7,21%. Persentase kemiskinan sedikit menurun sebesar 4,32%.