Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi pada Minggu (7/7/2024) pukul 14.31 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Semeru sudah erupsi 63 kali.
Berdasarkan informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, Visual letusan tidak teramati. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 102 detik.
(Baca: Kualitas Udara Jawa Barat Minggu Pagi Terburuk di Indonesia)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Semeru di Level III (Siaga). Pengamatan kegempaan pada 7 Juli 2024 pukul 06.00-12.00 WIB menunjukkan terjadi 40 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-22 milimeter dan lama gempa 64-116 detik.
Kemudian, 3 kali gempa guguran dengan amplitudo 4-8 mm dan lama gempa 68-75 detik serta 1 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 15 milimeter s-p 16 detik dan lama gempa 57 detik.
PVMBG menghimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Selama tahun 2024, MAGMA Indonesia telah merekam 1.496 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Semeru di Jawa Timur paling banyak erupsi dengan 660 kali letusan.
(Baca: Kualitas Udara Jawa Barat Sabtu Sore Terburuk di Indonesia)