Angka Ketidakcukupan Konsumsi Pangan Penduduk Bantul Turun 9,27% pada 2024

1
Irfan Fadhlurrahman 25/12/2025 13:13 WIB
Image Loader
Memuat...
Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta (2017-2024)
databoks logo
  • A Kecil
  • A Sedang
  • A Besar

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta sebesar 9,27% pada 2024.

Angka tersebut turun 0,48% dari tahun sebelumnya sebesar 9,75%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir naik 2,13%.

Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,27% pada 2024. Berarti, PoU di Kabupaten Bantul lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional.

Menurut Badan Pangan Nasional (Bapanas), PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat.

Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.

Ini artinya, penduduk di Kabupaten Bantul yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 9,27% dari total penduduk.

Dibandingkan dengan 4 kabupaten/kota lain di Provinsi DI Yogyakarta, PoU di Kabupaten Bantul ada di urutan ke-4. Wilayah dengan PoU terendah (urutan teratas) yakni Kabupaten Sleman (8,05%) dan tertinggi (urutan terakhir) yakni Kota Yogyakarta (10,35%).

Berikut ini daftar PoU terendah di seluruh kabupaten/kota Provinsi DI Yogyakarta pada 2024.

  1. Kabupaten Sleman: 8,05%
  2. Kabupaten Kulonprogo: 8,75%
  3. Kabupaten Gunung Kidul: 8,84%
  4. Kabupaten Bantul: 9,27%
  5. Kota Yogyakarta: 10,35%

(Baca: Jumlah Penduduk Jakarta yang Bekerja Meningkat Awal 2025)

Data Populer

Loading...