Selama periode 7 Oktober-28 Desember 2023, perang Israel-Hamas telah menewaskan lebih dari 21 ribu warga Palestina.
Rinciannya, korban jiwa Palestina di Jalur Gaza 21.320 orang dan di Tepi Barat 304 orang.
Dalam periode sama, jumlah total korban jiwa Israel sekitar 1.365 orang.
Data korban ini dihimpun United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) dari Kementerian Kesehatan Gaza dan pemerintah Israel.
Menurut OCHA, sampai hari ke-83 perang, yaitu 28 Desember 2023, militer Israel terus membombardir Gaza dari darat, laut, dan udara.
Pertempuran darat antara militer Israel dan kelompok Hamas juga masih berlanjut.
Situasi ini mengakibatkan sekitar 1,9 juta orang atau 85% penduduk Gaza terpaksa hidup di tempat pengungsian, dengan pasokan kebutuhan pokok yang sangat terbatas.
"Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan, di tempat penampungan pengungsi, 50 persen perempuan hamil menderita kehausan, kekurangan gizi, dan kekurangan layanan kesehatan," kata perwakilan OCHA dalam laporannya, Kamis (28/12/2023).
"Kemudian 50 persen anak-anak yang mengungsi terkena dehidrasi, kekurangan gizi, gangguan pernapasan, penyakit kulit, pilek parah, dan bayi yang baru lahir kekurangan vaksinasi," ujar OCHA.
(Baca: Kenapa Orang Indonesia Boikot Produk Pro Israel? Ini Surveinya)