Angka Ketidakcukupan Konsumsi Pangan Penduduk Demak Turun 7,59% pada 2024

1
Irfan Fadhlurrahman 16/12/2025 13:13 WIB
Image Loader
Memuat...
Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Kabupaten Demak, Jawa Tengah (2017-2024)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kabupaten Demak, Jawa Tengah mencapai 7,59% pada 2024.

Angka tersebut turun 0,18% dari tahun sebelumnya sebesar 7,77%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir turun 0,41%.

Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,27% pada 2024. Berarti, PoU di Kabupaten Demak lebih rendah dibanding rata-rata nasional.

Menurut Badan Pangan Nasional (Bapanas), PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat.

Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.

Ini artinya, penduduk di Kabupaten Demak yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 7,59% dari total penduduk.

Dibanding 34 kabupaten/kota lain di Provinsi Jawa Tengah, PoU di Kabupaten Demak ada di urutan ke-11. Wilayah dengan PoU terendah (urutan teratas) yakni Kota Salatiga (4,04%) dan tertinggi (urutan terakhir) yakni Kabupaten Wonosobo (13,39%).

Berikut ini daftar PoU terendah di 10 kabupaten/kota Provinsi Jawa Tengah pada 2024.

  1. Kota Salatiga: 4,04%
  2. Kota Semarang: 4,15%
  3. Kota Tegal: 5,02%
  4. Kota Pekalongan: 5,05%
  5. Kabupaten Kudus: 5,41%
  6. Kabupaten Pekalongan: 5,54%
  7. Kota Surakarta: 6,22%
  8. Kabupaten Pemalang: 6,31%
  9. Kabupaten Batang: 6,53%
  10. Kabupaten Karanganyar: 7,09%

(Baca: Proyeksi Jumlah Penduduk Jawa Barat Tahun 2025)

Data Stories Terkini
Databoks Premium

Data Populer

Loading...