Gunung Ili Lewotolok Erupsi pada Sabtu Pagi, Statusnya Siaga
- A Kecil
- A Sedang
- A Besar
Gunung Ili Lewotolok di Nusa Tenggara Timur kembali erupsi pada Sabtu (9/8/2025) pukul 06.13 WITA. Dalam sepekan terakhir, Gunung Ili Lewotolok sudah erupsi 14 kali.
Berdasarkan informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati sekitar 200 meter di atas puncak (1.623 meter di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 20,3 milimeter dan durasi 30 detik.
(Baca: Bencana Alam Terkait Perubahan Iklim Meningkat di Skala Global)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Ili Lewotolok di Level III (Siaga). Pengamatan kegempaan pada 9 Agustus 2025 pukul 00.00-06.00 WITA menunjukkan terjadi 51 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 8,6-36,9 milimeter dan lama gempa 35-66 detik.
Kemudian, 38 kali gempa hembusan dengan amplitudo 1,6-8,5 milimeter dan lama gempa 29-55 detik serta 1 kali tremor non-harmonik dengan amplitudo 3,1 milimeter dan lama gempa 138 detik.
PVMBG menghimbau masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 3 kilometer dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok, mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dan awan panas dari sektor Selatan dan Tenggara, sektor Barat serta sektor Timur laut Gunung Ili Lewotolok.
Selama tahun 2025, MAGMA Indonesia telah merekam 5.526 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Semeru di Jawa Timur paling banyak erupsi (2.208 kali letusan) sedangkan Gunung Ili Lewotolok erupsi 219 kali.
(Baca: BNPB Catat 52 Bencana Alam Medio Agustus 2023, Terbanyak Karhutla)