Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi pada Senin (13/1/2025) pukul 03.36 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Semeru sudah erupsi 22 kali.
Melansir informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati sekitar None meter di atas puncak (None meter di atas permukaan laut).
Visual letusan tidak teramati. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 164 detik.
(Baca: Kualitas Udara Banten Jumat Pagi (10/1) Terburuk di Indonesia)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Semeru di Level II (Waspada). Pengamatan kegempaan pada 13 Januari 2025 pukul 00.00-23.59 WIB menunjukkan terjadi 65 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-22 milimeter dan lama gempa 54-171 detik.
Kemudian, 5 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-6 milimeter dan lama gempa 46-72 detik serta 2 kali harmonik dengan amplitudo 3-5 milimeter dan lama gempa 76-140 detik.
PVMBG menghimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
Selama tahun 2025, MAGMA Indonesia telah merekam 277 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Semeru di Jawa Timur paling banyak erupsi dengan 171 kali letusan.
(Baca: Kualitas Udara Jawa Tengah Sabtu Pagi (11/1) Terburuk di Indonesia)