Gunung Ili Lewotolok Erupsi pada Rabu Dini Hari, Tingkat Aktivitas di Level Waspada


- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Gunung Ili Lewotolok di Nusa Tenggara Timur kembali erupsi pada Rabu (18/6/2025) pukul 02.29 WITA. Dalam sepekan terakhir, Gunung Ili Lewotolok sudah erupsi 8 kali.
Melansir informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati mencapai None meter di atas puncak (None meter di atas permukaan laut).
Visual letusan tidak teramati. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 40 milimeter dan durasi 47 detik.
(Baca: Papua Barat Catat Jumlah Rumah Rusak Sedang akibat Bencana Alam Sebanyak 3 Unit)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Ili Lewotolok di Level II (Waspada). Pengamatan kegempaan pada 18 Juni 2025 pukul 00.00-23.59 WITA menunjukkan terjadi 288 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 19,5-40 milimeter dan lama gempa 35-112 detik.
Kemudian, 315 kali gempa hembusan dengan amplitudo 2,1-18,5 milimeter dan lama gempa 30-67 detik serta 3 kali harmonik dengan amplitudo 2,9-11,7 milimeter dan lama gempa 113-216 detik.
PVMBG menghimbau masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 kilometer dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok, dan masyarakat Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dari bagian timur puncak/ kawah Gunung Ili Lewotolok.
Selama tahun 2025, MAGMA Indonesia telah merekam 4.441 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Semeru di Jawa Timur paling banyak erupsi (1.864 kali letusan) sedangkan Gunung Ili Lewotolok erupsi 89 kali.
(Baca: Ada 2 Ribu Bencana Alam di Indonesia pada 2024, Banjir Mendominasi)