Angka Ketidakcukupan Konsumsi Pangan Penduduk Kota Jakarta Timur Naik 4,38% pada 2024

1
Irfan Fadhlurrahman 22/11/2025 08:48 WIB
Image Loader
Memuat...
Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Kota Jakarta Timur Provinsi DKI Jakarta (2017-2024)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Melansir data Badan Pusat Statistik (BPS), prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kota Jakarta Timur, DKI Jakarta mencapai 4,38% pada 2024.

Angka tersebut naik 1,3% dari tahun sebelumnya sebesar 3,08%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir naik 2,88%.

Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,27% pada 2024. Berarti, PoU di Kota Jakarta Timur lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata nasional.

Menurut Badan Pangan Nasional (Bapanas), PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat.

Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.

Ini artinya, penduduk di Kota Jakarta Timur yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 4,38% dari total penduduk.

Dibandingkan dengan 5 kabupaten/kota lain di Provinsi DKI Jakarta, PoU di Kota Jakarta Timur ada di urutan ke-5. Wilayah dengan PoU terendah (urutan teratas) yakni Kota Jakarta Selatan (2,45%) dan tertinggi (urutan terakhir) yakni Kabupaten Kepulauan Seribu (4,39%).

Berikut ini daftar PoU terendah di seluruh kabupaten/kota Provinsi DKI Jakarta pada 2024.

  1. Kota Jakarta Selatan: 2,45%
  2. Kota Jakarta Utara: 3,39%
  3. Kota Jakarta Barat: 3,55%
  4. Kota Jakarta Pusat: 3,63%
  5. Kota Jakarta Timur: 4,38%
  6. Kabupaten Kepulauan Seribu: 4,39%

(Baca: 15 Negara dengan Jumlah Lapangan Padel Terbanyak pada 2024)

Data Populer

Loading...