Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kabupaten Supiori, Papua mencapai 27,98% pada 2023.
Angka tersebut naik 6,59% dari tahun sebelumnya sebesar 21,39%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir turun 23,63%.
Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,53% pada 2023. Berarti, PoU di Kabupaten Supiori lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) mendefinisikan PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat. Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.
Ini artinya, penduduk di Kabupaten Supiori yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 27,98% dari total penduduk.
Dibandingkan dengan 8 kabupaten/kota lain di Provinsi Papua, PoU di Kabupaten Supiori ada di urutan ke-3. Wilayah dengan PoU terendah (urutan teratas) yakni Kota Jayapura (18,59%) dan tertinggi (urutan terakhir) yakni Kabupaten Mamberamo Raya (48,03%).
Berikut ini daftar PoU terendah di seluruh kabupaten/kota Provinsi Papua pada 2023.
- Kota Jayapura: 18,59%
- Kabupaten Jayapura: 22,44%
- Kabupaten Supiori: 27,98%
- Kabupaten Biak Numfor: 32,58%
- Kabupaten Kepulauan Yapen: 35,24%
- Kabupaten Yapen Waropen: 35,93%
- Kabupaten Sarmi: 43,89%
- Kabupaten Keerom: 47,9%
- Kabupaten Mamberamo Raya: 48,03%
(Baca: Populasi Kalimantan Selatan Capai 4,23 Juta Jiwa, 16% ada di Kota Banjarmasin pada Desember 2023)