WNA yang Jadi Terpidana Mati di Indonesia Kembali Naik pada 2024

Demografi

Premium

Akbar Ridwan 14/08/2025 13:10 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Menurut Institute for Criminal Justice Reform, jumlah warga negara asing yang menjadi terpidana mati di Indonesia cenderung naik selama periode 2019-2024.

Jumlah Warga Negara Asing yang Menjadi Terpidana Mati di Indonesia (2019-2024)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Langsung baca artikel “WNA yang Jadi Terpidana Mati di Indonesia Kembali Naik pada 2024”.

Rp10.000

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Jumlah Warga Negara Asing yang Menjadi Terpidana Mati di Indonesia (2019-2024)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Menurut Institute for Criminal Justice Reform (ICJR), jumlah warga negara asing (WNA) yang menjadi terpidana mati di Indonesia cenderung naik selama periode 2019-2024.

Data tersebut diterima ICJR secara tertulis dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan.

Pada 2019, WNA yang menjadi terpidana mati di Indonesia sebanyak 79 orang. Pada 2020, jumlahnya naik signifikan menjadi 94 orang.

“Peningkatan terpidana mati WNA tertinggi ada di periode 2019-2020, meningkat sebanyak 19% dari tahun sebelumnya,” kata ICJR dalam Laporan Situasi Kebijakan Pidana Mati di Indonesia 2024: Transisi Semu Menuju Transformasi.

Sementara, pada 2021-2022, jumlahnya turun menjadi 89 dan 88 orang. Namun, kenaikan kembali terjadi pada 2023-2024 sebesar 8%, masing-masing 89 dan 96 orang.

Menurut ICJR, walaupun kebutuhan mendasar terpidana mati WNA sama dengan terpidana mati WNI, tapi kebutuhan tambahan, seperti akses ke penerjemah dan pendampingan diplomatik, timbul akibat status dan latar belakang mereka.

(Baca: Ini Usia Orang yang Menunggu Hukuman Mati di Indonesia Akhir 2024)

Editor : Erlina Fury Santika