Pidana, Jalur Terbanyak Ditempuh untuk Kasus Kekerasan Perempuan RI 2024

Demografi

Lite

Akbar Ridwan 08/08/2025 18:05 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Menurut Komnas Perempuan, pada 2024 terdapat 2.860 kasus Kekerasan Berbasis Gender terhadap Perempuan yang melakukan proses penyelesaian.

Upaya Penyelesaian Kasus Kekerasan Berbasis Gender terhadap Perempuan Berdasarkan Data Pelaporan (2024)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Pidana, Jalur Terbanyak Ditempuh untuk Kasus Kekerasan Perempuan RI 2024

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Upaya Penyelesaian Kasus Kekerasan Berbasis Gender terhadap Perempuan Berdasarkan Data Pelaporan (2024)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Menurut Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan), terdapat 2.860 kasus kekerasan berbasis gender terhadap perempuan (KBGtP) yang melakukan proses penyelesaian pada 2024.

Kasus tersebut merupakan data pelaporan dari 75 lembaga yang terdiri atas lembaga masyarakat, instansi pemerintah, dan penegak hukum.

Dari 2.860 kasus, proses penyelesaian kasus paling banyak adalah melalui jalur pidana. Diikuti penyelesaian non hukum, perdata, etika melalui mekanisme sidang etik, dan sanksi administrasi.

Berikut upaya penyelesaian kasus KBGtP berdasarkan data pelaporan pada 2024:

Pidana: 1.032 kasus
Penyelesaian non hukum: 963 kasus
Perdata: 417 kasus
Etika: 230 kasus
Sanksi administrasi: 218 kasus

“Bentuk-bentuk penyelesaian non hukum yang dimaksud adalah mediasi, konsultasi hukum, konseling psikologis, pengajuan perceraian, bahkan memilih berdamai,” tulis Komnas Perempuan dalam Catatan Tahunan 2024.

Menurut Komnas Perempuan, data tersebut juga sejalan dengan data pengaduan ke Komnas Perempuan, yang mana jalur hukum paling banyak dipilih oleh korban/pelapor dalam menyelesaikan laporannya.

(Baca: Jumlah Kasus Kekerasan Berbasis Gender terhadap Perempuan Indonesia 2015-2024)

Editor : Erlina Fury Santika