Sebaran Tempat Tinggal Penduduk Suku Sunda di Indonesia

Demografi

Premium

Akbar Ridwan 07/07/2025 11:00 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), mayoritas suku Sunda mendiami Pulau Jawa.

Persentase Sebaran Tempat Tinggal Suku Sunda yang Lahir di Provinsi Asal/Jawa Barat (2020)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Langsung baca artikel “Sebaran Tempat Tinggal Penduduk Suku Sunda di Indonesia”.

Rp10.000

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Persentase Sebaran Tempat Tinggal Suku Sunda yang Lahir di Provinsi Asal/Jawa Barat (2020)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), mayoritas suku Sunda mendiami Pulau Jawa. Disusul Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua, serta Bali dan Nusa Tenggara.

Suku Sunda ini mencakup suku Sunda dan suku Naga. Menurut BPS, persentase migran seumur hidup suku Sunda terbilang rendah, yakni hanya 5,36%.

“Ini artinya dari 100 penduduk bersuku Sunda di Indonesia, terdapat 5-6 penduduk yang tinggal di provinsi yang berbeda dengan provinsi tempat lahirnya," kata BPS.

(Baca: Sebaran Tempat Tinggal Penduduk Suku Betawi, Padat di Pulau Jawa)

Sementara itu, berdasarkan Sensus Penduduk BPS 2020, sebaran tempat tinggal penduduk suku Sunda yang lahir di Jawa Barat sebagai provinsi asal dapat dilihat di bawah ini:

Provinsi asal (Jawa Barat): 96,19%
Provinsi lain di Pulau Jawa: 2,66%
Pulau Sumatera: 0,77%
Pulau Kalimantan: 0,24%
Pulau Sulawesi: 0,08%
Pulau Maluku dan Papua: 0,05%
Pulau Bali dan Nusa Tenggara: 0,02%

(Baca: Sebaran Tempat Tinggal Suku Jawa di Indonesia)

Editor : Erlina Fury Santika