Mayoritas Warga Dunia Anggap Kebijakan Ekonomi Trump Berdampak Negatif

Menurut survei Ipsos, banyak masyarakat global yang percaya kebijakan ekonomi Amerika Serikat (AS) akan merugikan dunia, negara, hingga kehidupan individual mereka pada 2025.

Mayoritas atau 61% responden mengatakan, kebijakan ekonomi Presiden AS Donald Trump, yang terkenal dengan slogan America First, akan berdampak negatif pada ekonomi global. Responden di 28 dari 29 negara yang disurvei juga berpikir kebijakan itu akan berdampak negatif pada perdagangan global. Menurut Ipsos, hanya responden dari India yang cenderung mendukung agenda tersebut.

Sejurus itu, 58% responden merasa peraturan terkait America First akan berdampak pada ekonomi negara mereka.

"Hanya 16% dari 28 negara yang merasa kebijakan-kebijakan tersebut akan meningkatkan perekonomian negara mereka. India dan Argentina adalah satu-satunya negara di mana masyarakatnya cenderung berpikir ekonomi mereka akan diuntungkan daripada dirugikan," ucap Ipsos dalam laporannya.

Kebijakan ekonomi Presiden Trump juga dianggap 54% responden akan memberikan dampak negatif terhadap hubungan negara mereka dengan AS. Responden pun berpendapat kebijakan tersebut akan berdampak negatif untuk perekonomian AS sendiri atau bahkan finansial pribadinya.

"Ketika ditanya tentang bagaimana orang-orang mengharapkan agenda America First Presiden Trump akan mempengaruhi keuangan mereka sendiri, proporsi yang merasa agenda ini akan berdampak negatif lebih rendah daripada pertanyaan-pertanyaan lainnya (41%). Namun, sangat sedikit yang berpikir hal itu akan berdampak positif (15%)," ujar Ipsos.

Survei ini dilakukan secara daring pada 25 April-9 Mei 2025. Melibatkan 22.734 responden berusia 16-74 tahun dari 29 negara, termasuk Indonesia.

(Baca: Reputasi AS Memburuk, Bisa Lebih Jatuh Setelah Tarif Trump)