Terpidana Mati RI yang Tunggu Eksekusi Selalu Bertambah hingga 2024

Berdasarkan laporan Institute for Criminal Justice Reform (ICJR), selalu ada penambahan terpidana mati di Indonesia yang masuk deret tunggu eksekusi selama periode 2017-2024.

Pada 2017, terpidana mati yang masuk deret tunggu sebanyak 165 orang. Pada 2020, naik menjadi 356 orang dan pada 2024 membuncah hingga 562 terpidana mati. Jumlah 2024 menjadi yang tertinggi selama delapan tahun terakhir. 

Penambahan pada 2024 mencapai 53 terpidana atau 10% dari 2023. Persentase penambahan itu lebih rendah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, seperti pada 2018 yang bisa meningkat hingga 33%—menjadi peningkatan tertinggi dalam delapan tahun.

Data-data tersebut diperoleh ICJR dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia secara tertulis.

Berikut laporan ICJR terkait jumlah terpidana mati di Indonesia dalam deret tunggu periode 2017-2024:

• 2017: 165 terpidana
• 2018: 219 terpidana
• 2019: 274 terpidana
• 2020: 356 terpidana
• 2021: 404 terpidana
• 2022: 428 terpidana
• 2023: 509 terpidana
• 2024: 562 terpidana

ICJR mengatakan, ada keterbatasan dalam pengumpulan data terpidana mati pada periode pelaporan 2024. Untuk menghitung masa tunggu eksekusi terpidana, ICJR hanya dapat mengacu pada data pemerintah yang diberikan per 9 Oktober 2019 dan 8 September 2020 yang mencantumkan detail nama-nama terpidana mati.

Berdasarkan hasil olahan data tersebut, ICJR dapat menarik rentang waktu terpidana mati yang telah berada dalam deret tunggu eksekusi lebih dari 10 tahun diperkirakan berjumlah 116 orang per 22 April 2025.

(Baca: Masih Ada 27 Vonis Hukuman Mati di RI Setahun Terakhir, Narkotika Terbanyak)