1.198 Perempuan Dewasa RI Jadi Korban Perdagangan Manusia 2020-2024

Demografi

Lite

Akbar Ridwan 18/06/2025 18:38 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Berdasarkan data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), ada 1.198 perempuan dewasa di Indonesia yang menjadi korban perdagangan manusia sepanjang 2020-2024.

Jumlah Perempuan Dewasa Indonesia yang Menjadi Korban Perdagangan Manusia (2020-2024)*

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

1.198 Perempuan Dewasa RI Jadi Korban Perdagangan Manusia 2020-2024

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Jumlah Perempuan Dewasa Indonesia yang Menjadi Korban Perdagangan Manusia (2020-2024)*

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Berdasarkan data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), ada 1.198 perempuan dewasa di Indonesia yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) sepanjang 2020-2024.

Pada 2020, KemenPPPA mencatat 196 perempuan dewasa menjadi korban TPPO. Setahun berselang, jumlah korban naik menjadi 272 perempuan dewasa.

Memasuki 2022, pemerintah mendata 255 perempuan dewasa menjadi korban perdagangan manusia. Namun pada 2023, jumlahnya turun menjadi 235 perempuan dewasa.

Data terakhir pada 2024, KemenPPPA mencatat ada 240 perempuan dewasa yang menjadi korban perdagangan manusia.

Pada awal Maret 2025, pemerintah memulangkan 554 warga negara Indonesia (WNI) korban TPPO penipuan daring (online scamming) dari Myawaddy, Myanmar. Korban terdiri atas 449 laki-laki dan 105 perempuan.

Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Republik Indonesia, Budi Gunawan, mengatakan para korban dipekerjakan di markas sindikat online scamming dan mengalami tekanan, kekerasan fisik, serta ancaman untuk diambil organ tubuhnya ketika tidak mencapai target yang ditetapkan bandar.

Selain itu, lanjut Budi, paspor korban ditahan dan tidak boleh berkomunikasi dengan pihak luar, termasuk keluarga.

“Petunjuk-petunjuk yang ada ini sangat kuat (menunjukkan) bahwa adanya penyanderaan dalam jaringan mafia online scamming dalam skala yang besar atau masif,” ujarnya, dikutip dari laman Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia.

(Baca: Korban TPPO Tembus 2.840 Orang per November 2023)

Editor : Erlina Fury Santika