Asia Tenggara merupakan salah satu pasar utama untuk narkoba jenis sabu (methamphetamine) di skala global.
Hal ini terindikasi dari banyaknya kasus peredaran sabu yang terungkap di kawasan tersebut.
(Baca: Indonesia Sita Ribuan Kilogram Sabu Tiap Tahun)
Menurut data United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), sepanjang tahun 2022 ada sekitar 62 ribu kilogram sabu yang tertangkap atau berhasil disita di Asia Timur dan Asia Tenggara.
Jika diperinci lagi, ada lima negara Asia Tenggara yang menjadi lokasi penangkapan sabu terbesar, yaitu Myanmar, Thailand, Indonesia, Malaysia, dan Filipina.
Satu-satunya kawasan dengan penangkapan sabu lebih banyak adalah Amerika Utara, seperti terlihat pada grafik. Di kawasan ini lokasi penangkapan utamanya adalah Amerika Serikat dan Meksiko.
"Kawasan Amerika Utara serta Asia Timur dan Asia Tenggara tetap menjadi pasar terbesar, yang secara bersama-sama menyumbang 78% dari penangkapan sabu global," kata UNODC dalam laporannya.
"Meski sabu dapat diproduksi di banyak negara, produksi skala besarnya masih terkonsentrasi di beberapa lokasi dengan supremasi hukum lemah, terutama di Myanmar dan negara-negara tetangganya serta di Meksiko," kata mereka.
(Baca: Indonesia Salah Satu Lokasi Penangkapan Sabu Terbesar Global)