Gunung Ili Lewotolok Erupsi pada Sabtu Pagi, Statusnya Waspada
- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Gunung Ili Lewotolok di Nusa Tenggara Timur kembali erupsi pada Sabtu (3/5/2025) pukul 06.10 WITA. Dalam sepekan terakhir, Gunung Ili Lewotolok sudah erupsi 8 kali.
Berdasarkan informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati sekitar 400 meter di atas puncak (1.823 meter di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang ke arah tenggara. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 13 milimeter dan durasi 32 detik.
(Baca: 10 Negara dengan Gempa Bumi Terbanyak 2023, Indonesia Pertama)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Ili Lewotolok di Level II (Waspada). Pengamatan kegempaan pada 3 Mei 2025 pukul 00.00-23.59 WITA menunjukkan terjadi 56 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 16-35 milimeter dan lama gempa 40-100 detik.
Kemudian, 149 kali gempa hembusan dengan amplitudo 1,3-14,6 milimeter dan lama gempa 21-79 detik serta 1 kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 16,8 milimeter s-p 1 detik dan lama gempa 13 detik.
PVMBG menghimbau masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 kilometer dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok, dan masyarakat Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dari bagian timur puncak/ kawah Gunung Ili Lewotolok.
Selama tahun 2025, MAGMA Indonesia telah merekam 3.410 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Semeru di Jawa Timur paling banyak erupsi (1.482 kali letusan) sedangkan Gunung Ili Lewotolok erupsi 54 kali.
(Baca: Lima Gempa Bumi Terakhir yang Tercatat di USGS (Data 18 April 2025 Jam 13:01:02))