43,9% Pemudik Enggan Isolasi Mandiri saat Tiba di Kampung Halaman

Demografi

Lite

Cindy Mutia Annur 13/05/2021 12:00 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Rencana Pemudik Melakukan Isolasi Mandiri saat Tiba di Kampung Halaman

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

43,9% Pemudik Enggan Isolasi Mandiri saat Tiba di Kampung Halaman

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Rencana Pemudik Melakukan Isolasi Mandiri saat Tiba di Kampung Halaman

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Hasil survei Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) menunjukkan, ada 5,2% masyarakat yang tetap mudik, meski pemerintah telah melarangnya. Dari jumlah tersebut, 43,9% pemudik mengaku tak akan melakukan isolasi mandiri saat tiba di kampung halaman.

Sebanyak 19,6% responden yang mudik masih belum memutuskan akan melakukan isolasi mandiri atau tidak. Sementara, 36,5% responden akan melakukan isolasi mandiri sesampainya di kampung halaman.

(Baca: Survei: Mayoritas Pemudik Tak Mau Tes Covid-19 Sebelum Pulang Kampung)

Sebaiknya pemudik melakukan isolasi mandiri ketika sampai di kampung halaman masing-masing. Hal tersebut untuk memastikan keluarga tidak tertular virus corona Covid-19. Selain itu, masyarakat diimbau disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.

KedaiKOPI menyebar survei pada 1.215 responden di 34 provinsi pada 15-21 April 2021. Sebanyak 1.097 responden di antaranya beragama Islam. Tingkat toleransi kesalahan (margin of error) dalam survei ini sebesar ± 2,8% dengan interval kepercayaan 95%.

Editor : Dimas Jarot Bayu