Selama 7 Oktober 2023—14 Januari 2024, perang Israel-Hamas telah menewaskan 23.968 warga Palestina di Jalur Gaza, serta membuat 60.582 warga setempat terluka.
Data korban ini dihimpun United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) dari Kementerian Kesehatan Gaza pada Minggu (14/1/2024) pukul 12.00 waktu setempat.
OCHA mengatakan, selama seratus hari konflik, pemboman intensif Israel dari udara, darat, dan laut terus berlanjut di sebagian besar wilayah Jalur Gaza.
Sementara di Tepi Barat, dalam periode sama OCHA mencatat ada 339 warga Palestina yang terbunuh, termasuk 88 anak-anak.
Dari total korban jiwa di Tepi Barat, 330 orang di antaranya dibunuh pasukan Israel, 8 orang dibunuh pemukim Israel, dan 1 orang dibunuh pasukan atau pemukim Israel.
Jumlah warga Palestina yang terbunuh di Tepi Barat sepanjang 2023 juga menjadi rekor korban jiwa tertinggi sejak pencatatan OCHA tahun 2005.
Selama 7 Oktober 2023—14 Januari 2024, OCHA mencatat terjadi 413 serangan pemukim Israel terhadap warga Palestina, yang mengakibatkan korban jiwa warga Palestina (41 insiden), kerusakan properti milik warga Palestina (321 insiden), serta korban jiwa dan kerusakan properti sekaligus (51 insiden).
Di sisi lain, ada sekitar 1.200 warga Israel dan warga negara asing yang terbunuh di Israel, termasuk 36 anak-anak. Menurut pihak berwenang Israel, sebagian besar korban dari pihak mereka terbunuh pada 7 Oktober 2023.
(Baca: 83 Hari Perang, Korban Jiwa Palestina 21 Ribu Lebih)