Pemerintah Rusia menginvasi Ukraina setelah presiden Vladimir Putin memerintahkan operasi militer khusus di Ukraina bagian timur pada Kamis (24/2). Aksi invasi tersebut dilakukan lewat udara, laut, dan darat hingga menimbulkan sejumlah korban terluka maupun tewas.
Berdasarkan laporan CNN International, Menteri Kesehatan Ukraina Viktor Lyashko mengatakan, terdapat 57 orang tewas dan 169 orang terluka dalam serangkaian invasi kemarin. Para korban tersebut termasuk yang mengalami luka akibat tempur dan non-pertempuran akibat serangan oleh pasukan Rusia,
Lyashko mengatakan, rumah sakit dan pekerja medis juga mendapat ancaman dari Rusia. Di Avdiivka dan Vuhledar di Donetsk, sejumlah pekerja medis pun dilaporkan tewas.
Tak hanya korban tewas dan luka, tercatat ada 100.000 orang lebih yang telah bergerak meninggalkan Ukraina usai kota dibombardir oleh pasukan utusan Vladimir Putin tersebut. Sejumlah negara Eropa Tengah yang berbatasan dengan Ukraina selama beberapa pekan terakhir juga telah bersiap menerima kedatangan pengungsi yang menyelamatkan diri tersebut.
Adapun Aksi Rusia menginvasi Ukraina dimulai ketika Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui kemerdekaan dua wilayah Ukraina, yakni Donetsk dan Luhansk. Dua wilayah di Ukraina Timur ini sudah dikuasai separatis pro Rusia sejak 2014.
(Baca: Resmi Perang, Berapa Jumlah Pasukan Rusia dan Ukraina?)