Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat ada empat kabupaten/kota dengan rerata vaksinasi mingguan di atas rata-rata di Maluku Utara yang saat ini tercatat 204 dosis data per Rabu, 22 Juni 2022.
(Baca: Vaksinasi Dosis 2 di Kota Sungai Penuh Menjadi yang Terendah di Jambi)
Rerata vaksinasi tiga kabupaten/kota teratas dengan angka di atas 300 dosis adalah kota Ternate, Halmahera Utara dan Halmahera Barat dengan masing-masing nilai 442 dosis, 315 dosis dan 292 dosis.
Kota Ternate mencatatkan rerata vaksinasi mingguan tertinggi di Maluku Utara dengan vaksinasi 442 dosis. Adapun pemakaian vaksin sampai dengan kemarin tercatat 207,57 ribu dosis. Dalam rekapitulasi data dashboard nasional, pencapaian vaksinasi lengkap di wilayah ini telah mencapai 61,48 persen.
Menurut Kementerian Kesehatan, stok vaksin yang tersedia di kota ini akan segera habis dalam 34 hari ke depan. Sisa hari pemakaian ini diperhitungkan berdasarkan stok yang tersedia sebanyak 15.446 dosis dan penggunaan vaksin merupakan yang tertinggi di Maluku Utara.
Menyusul Halmahera Utara dengan catatan vaksinasi 315 dosis. Stok vaksin yang tersedia saat ini adalah 57.755 dosis. Stok ini diperkirakan akan habis dalam 183 hari ke depan.
Kemudian Halmahera Barat dengan rerata vaksinasi mingguan 292 dosis kini untuk cakupan vaksinasi lengkap telah mencapai 39,72 persen, rerata vaksinasi mingguan di Halmahera Tengah 207 dosis dan capaian vaksinasi lengkap sebesar 113,5% dan Halmahera Selatan dengan vaksinasi 203 dosis dan capaian vaksinasi lengkap sebesar 70,88%
(Baca: 10 Kabupaten/Kota dengan Rerata Vaksinasi Tertinggi Secara Nasional (Rabu, 22 Juni 2022))
Wilayah di luar Jawa dengan nilai rerata vaksinasi tertinggi beberapa di antaranya adalah Simalungun, Rokan Hulu dan Lampung Tengah dengan masing-masing rerata vaksinasi yakni 7.506 dosis, 6.305 dosis dan 6.083 dosis.
Meski penularan Covid-19 di sebagian wilayah telah turun, pemerintah mengimbau agar semua orang ikut mengurangi transmisi Covid-19 dengan selalu memakai masker, menjaga jarak, serta sering mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Tak berkerumun dan mengurangi mobilitas turut berkontribusi menekan laju penularan virus corona.