Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur pada tahun 2024 sebesar 9,75%. Angka ini sedikit turun dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 9,99%. Jumlah penduduk miskin tercatat sebanyak 68.740 jiwa dari total populasi 690.282 jiwa.
Dibandingkan dengan kabupaten lain di Sumatera Selatan, penurunan persentase kemiskinan di Ogan Komering Ulu Timur sebesar 2,4% menempatkannya pada urutan ke-246 se-Indonesia. Pertumbuhan penduduk sebesar 1,59% turut mempengaruhi dinamika kemiskinan di wilayah ini.
(Baca: Statistik Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Buru Selatan 2015-2024)
Data historis menunjukkan fluktuasi angka kemiskinan di Ogan Komering Ulu Timur selama periode 2005-2024. Persentase kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2005 sebesar 18,38%, sedangkan terendah pada tahun 2012 sebesar 8,98%. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2013 sebesar 14,48%, sementara penurunan terdalam tercatat pada tahun 2008 turun 24,39%. Rata-rata persentase kemiskinan dalam tiga tahun terakhir adalah 9,93%, sedangkan dalam lima tahun terakhir adalah 10,15%.
Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Sumatera Selatan dengan persentase kemiskinan berdekatan, Ogan Komering Ulu Timur memiliki posisi yang cukup kompetitif. Kabupaten Banyuasin, Muara Enim, Kota Pagar Alam, Kota Palembang, dan Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir menjadi tolok ukur perbandingan dalam analisis ini.
Kabupaten Banyuasin
Kabupaten Banyuasin mencatatkan persentase kemiskinan 9,31%, lebih rendah dari Ogan Komering Ulu Timur. Jumlah penduduk miskin di Banyuasin mencapai 84.360 jiwa, dengan pertumbuhan negatif turun 1,77%. Garis kemiskinan di Banyuasin adalah Rp 539.283 per kapita per bulan. Jumlah penduduk Banyuasin mencapai 866.909 jiwa. Pendapatan per kapita mencapai Rp 44,73 juta per tahun. Banyuasin menduduki peringkat ke-259 secara nasional dalam persentase kemiskinan.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kota Bekasi | 2004 - 2024)
Kabupaten Muara Enim
Muara Enim memiliki persentase kemiskinan 9,79%, sedikit lebih tinggi dari Ogan Komering Ulu Timur. Jumlah penduduk miskin di Muara Enim adalah 66.420 jiwa. Garis kemiskinan di Muara Enim adalah Rp 491.107 per kapita per bulan. Dengan jumlah penduduk 645.250 jiwa, pendapatan per kapita di Muara Enim mencapai Rp 182,11 juta per tahun, namun mengalami kontraksi -2,62%. Kabupaten ini berada di urutan ke-244 dalam skala nasional.
Kota Pagar Alam
Kota Pagar Alam memiliki persentase kemiskinan terendah diantara yang lain, yaitu 8,18%, menduduki urutan ke-302 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di kota ini adalah 11.820 jiwa, menunjukkan pertumbuhan negatif -7,15%. Garis kemiskinan di Pagar Alam adalah Rp 427.007 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita di Pagar Alam mencapai Rp 25,54 juta per tahun. Jumlah penduduk Kota Pagar Alam sebanyak 151.943 jiwa.
Kota Palembang
Palembang memiliki persentase kemiskinan 9,77% dan berada di peringkat ke-245 se-Indonesia. Jumlah penduduk miskin mencapai 173.590 jiwa dari total populasi 1.781.672 jiwa. Garis kemiskinan di Palembang adalah yang tertinggi di antara kabupaten/kota yang dibandingkan, yaitu Rp 660.932 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 121,15 juta per tahun.
Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir
Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) memiliki persentase kemiskinan 9,82%. Jumlah penduduk miskin di PALI adalah 19.790 jiwa dari total penduduk 212.220 jiwa. Garis kemiskinan di PALI adalah Rp 503.822 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita PALI mencapai Rp 45,70 juta per tahun. Kabupaten ini menempati urutan ke-243 se-Indonesia dalam hal persentase kemiskinan.