Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada tahun 2024 sebesar 11,89%. Angka ini sedikit turun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 12,56%. Dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 38.730 jiwa dari total 340.916 jiwa, menunjukkan penurunan jumlah penduduk miskin sebesar 5,1% dibandingkan tahun sebelumnya.
Dibandingkan kabupaten lain di NTT, Kabupaten Sikka berada di peringkat 175 secara nasional dalam hal persentase kemiskinan. Pertumbuhan angka kemiskinan menunjukkan fluktuasi. Dalam periode 2004-2024, angka kemiskinan terendah terjadi pada tahun 2024, sedangkan angka tertinggi pada tahun 2006. Pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2007 dan pertumbuhan tertinggi pada tahun 2015.
(Baca: PDRB ADHB Sektor Konstruksi di Papua Barat | 2024)
Jika dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun terakhir, angka kemiskinan saat ini lebih rendah. Sedangkan, jika dibandingkan dengan rata-rata lima tahun terakhir, angka kemiskinan juga menunjukkan penurunan. Penurunan ini menunjukkan adanya perkembangan positif dalam upaya penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Sikka.
Berdasarkan data perbandingan dengan kabupaten lain di NTT yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan, Kabupaten Sikka menunjukkan posisi yang cukup baik. Kabupaten lain seperti Belu, Flores Timur, Kota Kupang, Nagekeo, Ngada dan Malaka memiliki angka yang berbeda, menggambarkan kondisi sosial ekonomi yang bervariasi di wilayah NTT.
Kabupaten Belu
Kabupaten Belu mencatatkan persentase kemiskinan sebesar 13,86%, berada di peringkat 126 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di wilayah ini mencapai 32.570 jiwa dari total penduduk 231.452 jiwa. Garis kemiskinan di Belu tercatat sebesar Rp476.703,00 per kapita per bulan, dengan pendapatan per kapita mencapai Rp25,16 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk miskin menunjukkan penurunan sebesar 1,87%, sementara pertumbuhan garis kemiskinan sebesar 3,83%.
Kabupaten Flores Timur
Dengan persentase kemiskinan 11,25%, Flores Timur menduduki peringkat 196 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin tercatat 29.740 jiwa dari total penduduk 291.412 jiwa. Garis kemiskinan di kabupaten ini sebesar Rp412.744,00 per kapita per bulan, dan pendapatan per kapita mencapai Rp22,03 juta per tahun. Pertumbuhan jumlah penduduk miskin menunjukkan penurunan sebesar 3,85%, sementara garis kemiskinan meningkat 1,79%.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Barito Timur Periode 2004 - 2024)
Kota Kupang
Kota Kupang memiliki persentase kemiskinan terendah di antara wilayah yang dibandingkan, yaitu 8,24% dan menduduki peringkat 300 secara nasional. Jumlah penduduk miskin tercatat 40.380 jiwa dari total 455.502 jiwa. Garis kemiskinan di kota ini paling tinggi, yaitu Rp761.108,00 per kapita per bulan, dengan pendapatan per kapita tertinggi pula, mencapai Rp64,81 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk miskin mengalami penurunan sebesar 1,99%, sementara garis kemiskinan meningkat 3,85%.
Kabupaten Nagekeo
Kabupaten Nagekeo memiliki persentase kemiskinan 12,3% dan menduduki peringkat 157 secara nasional. Jumlah penduduk miskin tercatat 18.680 jiwa dari total 165.098 jiwa. Garis kemiskinan di kabupaten ini adalah Rp487.814,00 per kapita per bulan, dengan pendapatan per kapita mencapai Rp17,05 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk miskin sedikit naik 0,59%, sementara pertumbuhan garis kemiskinan sebesar 3,34%.
Kabupaten Ngada
Kabupaten Ngada mencatatkan persentase kemiskinan sebesar 11,87%, berada di peringkat 178 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di wilayah ini mencapai 20.480 jiwa dari total penduduk 171.865 jiwa. Garis kemiskinan di Ngada tercatat sebesar Rp489.139,00 per kapita per bulan, dengan pendapatan per kapita mencapai Rp25,67 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk miskin mengalami penurunan sebesar 0,44%, sementara pertumbuhan garis kemiskinan sebesar 2,36%.
Kabupaten Malaka
Kabupaten Malaka memiliki persentase kemiskinan 13,92% dan menduduki peringkat 123 secara nasional. Jumlah penduduk miskin tercatat 28.540 jiwa dari total 204.735 jiwa. Garis kemiskinan di kabupaten ini adalah Rp474.853,00 per kapita per bulan, dengan pendapatan per kapita mencapai Rp19,48 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk miskin menunjukkan penurunan sebesar 2,23%, sedangkan garis kemiskinan meningkat 3,59%.