Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kabupaten Paniai, Papua Tengah sebesar 58,96% pada 2023.
Angka tersebut turun 11,32% dari tahun sebelumnya sebesar 70,28%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir naik 28,1%.
Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,53% pada 2023. Berarti, PoU di Kabupaten Paniai lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) mendefinisikan PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat. Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.
Ini artinya, penduduk di Kabupaten Paniai yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 58,96% dari total penduduk.
Dibandingkan dengan 7 kabupaten/kota lain di Provinsi Papua Tengah, PoU di Kabupaten Paniai ada di urutan ke-6. Wilayah dengan PoU terendah (urutan teratas) yakni Kabupaten Nabire (28,08%) dan tertinggi (urutan terakhir) yakni Kabupaten Dogiyai (67,17%).
Berikut ini daftar PoU terendah di seluruh kabupaten/kota Provinsi Papua Tengah pada 2023.
- Kabupaten Nabire: 28,08%
- Kabupaten Mimika: 28,76%
- Kabupaten Puncak Jaya: 39,43%
- Kabupaten Intan Jaya: 41,29%
- Kabupaten Puncak: 47,27%
- Kabupaten Paniai: 58,96%
- Kabupaten Deiyai: 66,76%
- Kabupaten Dogiyai: 67,17%
(Baca: Harga Pangan Terbaru Wilayah Jawa Tengah: Cabai Naik, Daging Ayam Turun)