Pembunuhan menjadi kejahatan yang mengerikan. Namun, pembunuhan berantai berada di level berbeda karena tak berhenti hanya pada satu korban saja.
Kejadian pembunuhan berantai pun terjadi di berbagai belahan dunia. Menurut WorldAtlas, Amerika Serikat (AS) menjadi negara dengan jumlah pembunuh berantai terbanyak di dunia hingga 2020, yakni 3.204 orang.
Rata-rata pembunuh berantai di AS berusia 33 tahun. Metode yang paling umum digunakan oleh pembunuh berantai di Negeri Paman Sam adalah menembak, mencekik, meracuni, dan menusuk.
Dua pembunuh berantai yang terkenal di AS adalah David Berkowitz dan Edmund Kemper. David Berkowitz menembak enam orang dan melukai tujuh orang lainnya. Sementara, Edmund Kemper membunuh lebih dari delapan orang, termasuk keluarganya sendiri.
Inggris menempati posisi kedua dengan jumlah pembunuh berantai terbanyak di dunia, yakni 166 orang. Posisinya disusul Afrika Selatan sebanyak 117 pembunuh berantai.
Sebanyak 106 pembunuh berantai berada di Kanada. Pembunuh berantai di Italia dan Jerman masing-masing sebanyak 97 orang dan 96 orang.
Kemudian, ada 85 pembunuh berantai di Jerman. Sebanyak 80 pembunuh berantai berada di India. Sementara, pembunuh berantai di Rusia mencapai 73 orang.
(Baca: Kolombia, Negara dengan Kasus Pembunuhan Aktivis Lingkungan Terbanyak pada 2020)