Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi pada Jumat (13/12/2024) pukul 18.18 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Semeru sudah erupsi 62 kali.
Berdasarkan informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati sekitar 500 meter di atas puncak atau 4.176 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21 milimeter dan durasi 144 detik.
(Baca: 55 Bencana Terjadi pada Tengah September 2023, Karhutla Mendominasi)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Semeru di Level II (Waspada). Pengamatan kegempaan pada 13 Desember 2024 pukul 00.00-23.59 WIB menunjukkan terjadi 73 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-22 milimeter dan lama gempa 50-229 detik.
Kemudian, 2 kali gempa guguran dengan amplitudo 6 mm dan lama gempa 50-135 detik serta 14 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-8 milimeter dan lama gempa 39-58 detik.
PVMBG menghimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Selama tahun 2024, MAGMA Indonesia telah merekam 5.916 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Ibu di Maluku Utara paling banyak erupsi (2.448 kali letusan) sedangkan Gunung Semeru erupsi 2.087 kali.
(Baca: Kalimantan Barat Hasilkan Emisi CO2 dari Karhutla Terbanyak sampai Juli 2023)