Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Sumba Timur pada 2024 sebesar 27,04%, sedikit turun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 28,08%. Jumlah penduduk miskin tercatat 73.580 jiwa dari total populasi 269.728 jiwa.
Dibandingkan kabupaten lain di Nusa Tenggara Timur, Sumba Timur menempati peringkat ke-26 secara nasional dalam hal persentase penduduk miskin. Pertumbuhan angka kemiskinan Sumba Timur menunjukkan fluktuasi selama periode 2004-2024. Persentase kemiskinan tertinggi terjadi pada 2006 sebesar 41,62% dan terendah pada 2024 sebesar 27,04%.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Bangka Tengah Periode 2004 - 2024)
Secara historis, persentase kemiskinan di Sumba Timur mengalami penurunan signifikan dari 40,32% pada 2004 menjadi 27,04% pada 2024. Namun, terjadi anomali pada periode 2015-2017, di mana angka kemiskinan kembali naik sebelum akhirnya kembali menurun.
Jika dibandingkan dengan enam kabupaten lain di Nusa Tenggara Timur dengan persentase kemiskinan terdekat, Sumba Timur berada di antara Kabupaten Manggarai Timur (24,90%) dan Kabupaten Sabu Raijua (28,13%). Tingkat kemiskinan di Sumba Timur lebih baik dibandingkan Sumba Barat Daya (27,20%), Sumba Barat (26,52%), dan Sumba Tengah (30,84%).
Kabupaten Manggarai Timur
Kabupaten Manggarai Timur mencatatkan persentase kemiskinan 24,90% dan menduduki peringkat ke-34 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 74.590 jiwa dari total 297.967 jiwa, mengalami kenaikan tipis 0,26%. Garis kemiskinan di Manggarai Timur sebesar Rp 458.116 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp 14,41 juta per tahun, pertumbuhan mencapai 6,46%. Jumlah penduduk meningkat sebesar 4,86%.
Kabupaten Rote Ndao
Rote Ndao memiliki persentase kemiskinan sebesar 25,78% dan menempati urutan ke-30 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin tercatat sebanyak 52.890 jiwa dari total populasi 152.613 jiwa, mengalami penurunan sebesar 1,23%. Garis kemiskinan di Rote Ndao adalah Rp 426.843 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 25,60 juta per tahun, dengan pertumbuhan 3,19%. Jumlah penduduk meningkat 1,59%.
(Baca: PDRB ADHB per Kapita Kabupaten Nagekeo Rp.17,05 Juta Data per 2024)
Kabupaten Sabu Raijua
Kabupaten Sabu Raijua memiliki tingkat kemiskinan 28,13% dan berada pada peringkat 23 secara nasional. Jumlah penduduk miskin sebanyak 30.980 jiwa dari total 96.313 jiwa dengan pertumbuhan 1,81%. Garis kemiskinan tercatat sebesar Rp 549.947 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita di Sabu Raijua sebesar Rp 18,28 juta per tahun, pertumbuhan 4,12%. Jumlah penduduk meningkat 1,05%.
Kabupaten Sumba Barat Daya
Kabupaten Sumba Barat Daya memiliki persentase kemiskinan 27,20% dan berada di urutan ke-25 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin mencapai 102.050 jiwa dari total populasi 340.006 jiwa, meningkat tipis 0,64%. Garis kemiskinan di kabupaten ini sebesar Rp 494.229 per kapita per bulan.
Kabupaten Sumba Barat
Sumba Barat mencatatkan persentase penduduk miskin sebesar 26,52%, menempati urutan ke-29 di tingkat nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 36.720 jiwa, dari total populasi 141.782 jiwa, dengan penurunan 1,16%. Garis kemiskinan di Sumba Barat adalah Rp 441.428 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 19,39 juta per tahun, tumbuh 6,07%. Jumlah penduduk mengalami penurunan sebesar 6,03%.
Kabupaten Sumba Tengah
Kabupaten Sumba Tengah memiliki persentase kemiskinan tertinggi di antara kabupaten pembanding, yaitu 30,84%, dan menempati peringkat ke-14 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin sebanyak 23.810 jiwa dari total 91.531 jiwa, mengalami penurunan sebesar 1,77%. Garis kemiskinan di Sumba Tengah tercatat Rp 381.760 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 16,54 juta per tahun, dengan pertumbuhan sebesar 7,08%. Jumlah penduduk meningkat 2,04%.