Nilai ekspor bahan bakar mineral asal pelabuhan kode hs 27 di Kalimantan Utara tercatat 72,44%. Angka ini naik dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat US$71,18 juta data per Maret 2025. Menurut rekam jejaknya, pertumbuhan tertinggi di provinsi ini sebelumnya pernah terjadi pada September 2024 sebesar 225.87%. Adapun dalam enam tahun terakhir, nilai ekspor bahan bakar mineral asal pelabuhan kode hs 27 tercatat dengan rata-rata pertumbuhan turun 9,76%
Daftar 10 Terbesar:
(Baca: Nilai Ekspor SITC Perabotan Provinsi Bali Periode Agustus 2024-Januari 2025)
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), total nilai ekspor bahan bakar mineral asal pelabuhan kode hs 27 seluruh Indonesia pada Maret 2025 mencapai US$3,97 miliar .
Nilai ekspor bahan bakar mineral asal pelabuhan kode hs 27 tersebut naik 6,87% dibandingkan bulan sebelumnya.
Kalimantan Timur mencatatkan nilai ekspor bahan bakar mineral asal pelabuhan kode hs 27 tertinggi dengan US$1,26 miliar. Di provinsi ini, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perkembangan data bulanan di wilayah ini turun 6,25% dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya.
(Baca: Nilai Ekspor SITC Bahan Celup dan Pewarna Lainnya Provinsi Nusa Tenggara Timur Periode Agustus 2024-Januari 2025)
Berikutnya adalah Kalimantan Selatan yang mencatatkan nilai ekspor bahan bakar mineral asal pelabuhan kode hs 27 US$815,31 juta lebih kecil periode yang sama bulan sebelumnya. Sedangkan untuk data bulanan, nilai ekspor bahan bakar mineral asal pelabuhan kode hs 27 di provinsi ini turun 11,6% dibandingkan dengan sebelumnya.
Kemudian, Kep. Riau dengan nilai ekspor bahan bakar mineral asal pelabuhan kode hs 27 US$480,47 juta (turun 6,51%), Papua Barat dengan nilai ekspor bahan bakar mineral asal pelabuhan kode hs 27 US$330,35 juta (naik 68,65%) dan Sulawesi Tengah dengan nilai ekspor bahan bakar mineral asal pelabuhan kode hs 27 US$284,83 juta (naik 14,07%)
Berikut ini sepuluh provinsi dengan nilai ekspor bahan bakar mineral asal pelabuhan kode hs 27 tertinggi pada Maret 2025:
- Kalimantan Timur US$1,26 miliar
- Kalimantan Selatan US$815,31 juta
- Kep. Riau US$480,47 juta
- Papua Barat US$330,35 juta
- Sulawesi Tengah US$284,83 juta
- Sumatera Selatan US$235,4 juta
- Riau US$144,02 juta
- Kalimantan Utara US$89,12 juta
- Jawa Timur US$75,12 juta
- Lampung US$70,39 juta